Sewaktu masa kecil, ibu saya pernah hendak membawa saya ke dokter gigi. Waktu itu saya menolak. Ibu saya lalu membujuk-bujuk saya. Saya tetap menolak. Akhirnya dengan perasaan penuh khawatir, saya coba pasang aksi dengan menangis, "Ibu tidak sayang sama saya..."
Namun aksi ini tidak mempan, ibu tetap bersikeras membawa saya ke dokter gigi. Saya menjadi sangat takut dan khawatir. Semalaman, saya tidak bisa tidur karenamerasa sangat deg-degan bakal ke dokter gigi. Keesokan harinya, saya mencoba untuk membujuk ibu lagi supaya jangan membawa saya ke dokter gigi.
Tetap saja gagal ! Ibu berikeras membawa saya pergi. ketika sampai di tempat dokter gigi, ternyata si dokter hari itu sedang sakit. Gigi saya tidak jadi diperiksa! Nah, betapa sia-sianya ketakutan dan kekhawatiran saya itu. Toh apa yang saya takutkan dan khawatirkan itu tidak pernah terjadi.
-Ajahn Brahm-
Selama ini, kita selalu mengkhawatirkan masa depan yang belum tentu terjadi. Membuang-buang waktu hanya untuk memikirkan sesuatu secara berlebihan, yang belum tentu 'apa yang kita pikirkan' itu akan terjadi.
Kadang-kadang manusia susah untuk sukses karena terlalu memikirkan masa depan, membuang waktu dan pikiran mereka, sehingga lupa dan tidak melakukan usaha apa-apa di masa sekarang. Padahal usaha kita di masa sekarang, itulah yang menentukan mau jadi apa kita di masa depan.
So Life Smart Guys
Tuesday, June 8, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Like This..^^
Post a Comment